B.INDONESIA


puisi yang saya buat kurang lebih 2 tahun yang lalu
 
Semangat Hari Pahlawan  
                                                      

10 November hari yang bertapak di hati bangsa Indonesia
Hujan darah terus mengalir dari pembela bangsa
Jiwa mutiara mati sia-sia di tengah ombak perang
Penderitaan melanda hati para pembela nusa yang setia

Pahlawan bermodal semangat juang menjulang datang membawa dorongan  
Pejuang bangsa yang rela jiwanya robek oleh penjajah murka
Hatinya terbakar ingin memusnahkan para tikus-tikus  Indonesia
Bung Hatta pejuang tanah air tercinta

Allahhu Akbar!!!! Allahhu Akbar! serunya
Suara hati  paling dalam menyampaikan kalimat indah   
Semangat merajalela,perjuangan mulai tercipta, api pembela mulai menyala
Indonesia bangkit dari kekalahan,Indonesia berani menantang lawan

Bangsa Indonesia bangsa ku yang kaya sejarah
Ingatlah! pada pejuang darah Indonesia
Pejuang tersatria di hati insan manusia  
Pahlawan-Pahlawan kita yang berhati mulia



Karya  Siswa dan Siswi VIII A

DRAMA
Guritno Wiro Dwi Putro
PENDIDIKAN KU TERGANTUNG GANJA
Adi Wira Somantri      : Guritno (siswa)
Sandra                         : Pengedar (Karyo)
Irfan                            : Pembeli (Suryadin)
Candra                         : Polisi (Rahmat)
Deni                            : Polisi (Sobirin)
Adam                          : Siswa (Adam)
Susi                             : Siswa (Susi)
Tuti                              : Ibu Guritno (Aminah)
Yusi                             : Guru (Yusi)

SINOPSIS
Di ambil dari sebuah kasus dari buku “PENDIDIKAN BUDI PEKERTI-Mengendalikan diri terhadap pengaruh buruk” dengan sedikit perubahan-perubahan.
            Guritno berasal dari keluarga miskin. Ayahnya sudah meninggal. Ibunya Aminah selalu setia berada di samping Guritno. Ia ingin sekolah tetapi orang tuanya tidak sanggup menyekolahkan dan melanjutkan pendidikan Guritno.Guritno ingin hidup layak seperti halnya orang lain yang sebaya dengannya. Suatu hari ada salah seorang temannya yang datang menawari untuk menjual ganja.Dengan berjualan ganja, Guritno akan mendapat banyak keuntungan sehingga dapat membantu meringankan beban penderitaan ekonomi orang tuanya dan bisa kembali bersekolah. Karena terdesak kebutuhan ekonomi, Guritno akhirnya menerima tawarn temannya itu yang bernama Karyo.Guritnopun menjadi pengedar ganja.
            Suatu ketika, Guritno dicurigai oleh teman-temannya karena tingkah lakunya itu. Akhirnya,Guritno digerebek dan terbukt sebagai pengedar ganja. Guritno kini harus menjalani hukuman selama 20 tahun penjara.

Adegan 1 (Rumah guritno)
Kala itu guritno dan ibunya berada di ruang makan untuk makan siang
Guritno           : (menggaruk kepala)”Bu, Ritno ingin sekolah lagi bu”
Aminah           :”Sabar No, ibu tak punya uang. Untuk makan sehari saja kita kuran Nak,Mengertilah.Semenjak ayahmu meninggal kita harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan uang”
Guritno           :”Ya Bu,maaf … Ritno iri dengan teman Ritno. Mereka bersekolah dan banyak teman”
Aminah           :”Mencari teman tidak hanya dengan bersekolah.Berdagang juga bisa,kamu menemukan orang-orang baru pada saat ada yang membeli.Hitung-hitung bantu ibu juga.”
Guritno           : (menghela nafas panjang) “ mudah-mudahan aku dapat kerja dan uangnya bisa Ritno pakai untuk sekolah”
Aminah           :”Amin .. Ibu doakan ..(sambil membereskan piring) “
Adegan 2(Beranda Rumah)
              Setelah selesai makan Guritnopun duduk beristirahat di beranda rumah
Guritno           : (menyanyi) “aku ingin sekolah .. sekolah …sekolah”
              Datanglah teman Guritno bernama Karyo.Teman yang Guritno anggap tidak baik.
Karyo              : (mengerutkan dahi)”aneh kau,mau sekolah tapi gg punya uang”
Guritno           : (menghiraukan dan terus bernyanyi) “aku ingin sekolah..aku ingin sekolah”
Karyo              :”Hay bung .. saya punya cara supaya kamu tidak miskin dan bisa sekolah”
Guritno           :”Apa??” (Tertegun heran)
Karyo              :”Jual Ganja”
Guritno           :”Haaa??? (berdiri karena kaget) kamu menyuruh aku menjual barang haram itu?”
Karyo              :”Iya.. lihat dirimu sekarang, melarat dan tidak bersekolah.kalau kamu bersekolah,kamu berilmu dan tidak melarat di masa depan”
Guritno           :”Dengan cara itu?? Gila lo! Edaaaan .. “
Karyo              :”Pikirlah .. “
Guritno           :”Haram”
Karyo              :”Heh bocah .. yang haram yang mengkonsumsinya.bukan yang menjualnya”
Guritno           : (menggaruk kepala) “Iya juga yah .. ahh tetap saya tidak mau”
Karyo              :”Harus mau.. liat ibumu.. kamu mau ibumu menderita dan mati kelaparan?”
Guritno           :”Tidak”
Karyo              :”Nah, sekarang saatnya mumpung ada kesempatan”
Guritno           :”Saya takut dosa”
Karyo              :”Tidak,yang dosa yang mengkonsumsi.Saya tidak akan bilang siapa-siapa!”
Guritno           :” baiklah, aku lakukan ini untuk ibuku dan masa depanku”
Karyo              :” Gaul sedikit Brooo!!! Ni (menunjukkan ganja dan memberikan pada Guritno) ganjanya.Saya akan mengirimkan kamu ganja perminggu.saya kan suruh pembeli membeli padamu”
Guritno           :”harganya?”
Karyo              :”yang membeli pasti tau.Pembeli pertama besok di pertigaan jalan di depan”
Guritno           :”baiklah akan saya coba”
          Guritnopun setiap harinya dijumpai pembeli ganja dan Guritno mendapat uang dari hasil membantu Karyo menjual ganja tersebut. Tidak lama setelah beberapa hari Guritno menjual ganja,Guritno mendapat uang banyak dan mulai bersekolah kembali.Suatu saat di rumah Guritno,Ibunya bertanya

Adegan 3 (Beranda Rumah)
Aminah           :”Nak,kamu mendapatkan uang sebanyak ini dari siapa?”
Guritno           :”Bisnis dengan teman bu, dan teman Ritno member uang lebih untuk makan kita dan sekolah Ritno”
Aminah           :”Sungguh baiknya orang itu.Kamu berbisnis apa dengan temanmu?”
Guritno           :”Ya begitu Bu, bisnis anak remaja.ibu tidak perlu khwatir.halal koq”
Aminah           :”Jangan berbohong Guritno?”
Guritno           :”Tidak bu, Bu besok Ritno mulai bersekolah lagi.teman Ritno sudah mengurus semuanya. Baju seragampun sudah dibelikan.”
Aminah           :”Benar? Allhamdulillah ya allah.terimakasih.Belajarlah dengan rajin nak”
Guritno           :”Iya bu”
          Guritno terpaksa berbohong pada ibunya karena khawatir ibunya akan marah padanya.Dan besoknya Guritno kembali bersekolah di sekolah SMAN 23 Tanjung.
Adegan 4 (sekolah)
          Hari pertama Guritno kembali bersekolah.seperti yang biasa dilakukan pada siswa baru,guru yang bersangkutan mempersilahkan siswa baru untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
Guru                :”Selamat pagi murid-murid”
Siswa              :”Pagi Bu,”
Guru                :”Sebelum kita mulai belajar ibu membawa kabar baik untuk kalian.Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru”
Adam              :”Siapa bu?”
Susi                 :”Iya bu siapa?”
Guru                :”hmm.. sebentar .. Guritno,ayo masuk”
              Guritno masuk ke kelas dengan pakaian yang rapi dan menundukkan kepala tanda Guritno malu
Adam              :”oh itu ,.. culun deh kayanya”
Susi                 :”Sssst,, jangan Cuma lihat penampilannya saja”
Adam              :”Wah,Bisa gue manfaatin deh kayanya ,keliatannya pinter”
Susi                 :”Husss.. Kamu ini”
Guru                :” Guritno, silahkan perkenalkan diri”
Guritno           :”Hi,Nama saya Guritno Wira.panggil saja Guritno”
Susi                 :”Oh Guritno ,. Pindahan dari mana?(penasaran)”
Guritno           :”Maaf,saya putus sekolah selama setahun dan saya lanjutkan sekarang”
Susi                 :”ohh..”
Adam              :”Kenapa bisa putus sekolah No?? Gg punya duit yahh .. hahaha”
Susi                 :”Adam, jangan gitu”
Adam              :”Biarin”
Guritno           :”Tidak apa-apa .. ya kebetulan saya punya rezeki untuk sekolah sekarang-sekarang ini”
Adam              :”ohh(sinis)”
Guru                :”Sudah cukup perkenalannya?Ibu rasa cukup yah. Silahkan Guritno. Cari bangku kosong dan duduk ya”
Guritno           :”Iya bu(berjalan menuju bangku kosong dan duduk”
Guru                :”Baiklah murid-murid.Kita lanjutkan ke bahasan selanjutnya yaitu materi tentang MEMO. Buka lembar kerjanya”
Siswa              : (membuka buku dan mulai belajar)
              Belajarlah mereka dengan seksama hingga bel istirahat berbunyi.
Guru                :”Murid-murid,yang tugasnya belum selesai,selesaikan dirumah.”
Siswa              :”Iya bu”
          Gurupun meninggalkan kelas dan tinggalah Adam,Susi dan Guritno.Guritno terlihat gugup dan mengambil suatu barang dari tasnya sehingga membuat Adam dan Susi penasaran dengn tingkah lakunya itu.Adam dan Susi berpura-pura tidak memperhatikan Guritno.Ketika Guritno keluar kelas,Adam dan Susi mengikuti Guritno kemana dia pergi.
Adam              :”Susi,ikutin yuk”
Susi                 :”Iya,, ayoo .. aku merasa ada yang aneh dan mencurigakan.kira-kira apa yang dia bawa dan mau kemana dia?(mengerutkan dahi tanda penasaran dan heran)”
Adam              :”Iya ayo!”
          Mereka berduapun mengikuti Guritno dengan mengendap-ngendap. Guritno berhenti di belakang pojok kelas paling ujung sekolah.Guritno diam disana seperti menunggu seseorang.Adam dan Susi pun terus mengendap-ngendap dan mencari tahu apa yang Guritno lakukan.Tak lama datang seorang remaja yang menghampiri Guritno.Secara langsung Adam dan Susi dapat mendengar pembicaraan mereka.
Guritno           :”Suryadin?”
Suryadin         :”Iya.. lo bawa gak barangnya.cepetan sini,gue butuh banget sob”
Guritno           :”Ini (memberikan ganja)”
              Adam dan Susi terkejut dan tidak menyangka Guritno begitu
Susi                 :”Adam .. Guritno!! Itu”
Adam              :”Iya .. tidak disangka.kita harus lapor pada bu guru”
Susi                 :”Iya,iya .. tapi tunggu dulu.mereka belum selesai”
Suryadin         :”Makasih Ritno.ini uangnya(memberikan uang pada Ritno).Makasih ganjanya?”
Susi                 :”Hahh??? Ganja.. itu benar-benar ganja”
Guritno           :”Iya..sama-sama Surya.Tak ada yang tahu kan?(sambil lihat kanan dan kiri)”
Suryadin         :”Tenang .. gw pastikan gak ada yang liat”
Guritno           :”Syukurlah. Saya balik lagi ke kelas “
Suryadin         :”Ok.. Thanks booss”
              Guritnopun kembali ke kelas. Di perjalanan Guritno bertemu Adam dan Susi
Guritno           :”(takut dan gugup)apa yang kalian lakukan disini?”
Adam dan susi            : (Pura-pura berbincang-bincang)
Adam              :” Tidak,kami hanya ngobrol.memang kenapa?”
Guritno           :” Tidak kenapa-kenapa” (Pergi bergegas ke kelas)
Adam              :”Ayo kita ke Bu guru sekarang”
Susi                 :”Heueum ..”
Adegan 5 (Ruang Guru)
Adam              :” Bu.. bu .. bu gawat. Ada pengedar ganja”(dengan nafas tersendat-sendat)
Susi                 :”Iya bu,benar .. Guritno pelakunya”
Adam              :”Iya bu, benar … benar!”
Guru                :”Tenanglah Nak. Apa kalian ada bukti?”
Adam              :”Punya bu,kami lihat sendiri dan kami bersedia jadi saksi”
Guru                :”Ibu harus lihat sendiri Nak”
Susi                 :”Bu,percaya pada kami.”
Guru                :”Baiklah,.. agar masalah ini terbukti kita harus lapor polisi untuk menyelidiki dan bila terbukti,ibu juga sebagai kepala sekolah akan men-DO Guritno”
Adam              :”Iya bu”
          Setelah itu kegiatan sekolah pun terus berlanjut seperti biasanya.sepulang sekolah Ibu guru pergi ke kantor polisi
Adegan 6 (kantor polisi)
Polisi 1            :”Silahkan bu, ada keluhan apa?”
Guru                :”Begini pak, murid saya melapor pada saya bahwa salah satu murid saya ada yang mengedarkan ganja.Oleh sebab itu saya meminta bantuan polisi untuk masalah ini”
Polisi 1            :”Baiklah bu,kami akan bantu. Upaya kami adalah kami akan menggerebek rumah siswa yang dimaksud.Dan apabila siswa tersebut menyimpan dan mengedarkan,akan langsung kami tindak. Pak Deni”
Polisi 2            :”Siap Pak!!!”
Polisi 1            :”Hari ini kita harus menggerebek rumah terdakwa”
Polisi 2            :”Siap Pak”
Polisi 1            :”Siapakan mobil polisi dan kita berangkat bersama Ibu ini dan saksi”
Polisi 2            :”Siap Komandan!!!”
Polisi 1            :”Laksanakan!”
Polisi               :”Siap laksanakan!”





Adegan 7 (Rumah Guritno)
              Saat itu Guritno dan Karyo sedang melakukan transaksi akan bisnis haram tersebut.
Guritno           :”Karyo, terimakasih .. karena usaha ini saya bisa sekolah lagi.”
Karyo              :”Ya, sama-sama”
              Datanglah polisi bersama Ibu Guru,Adam dan Susi
Polisi 1            :”Angkat tangan!!!”
Guritno           :”Ada apa ini pak?” (mengangkat tangan)
Polisi 2            :”Kalian dituduh mengedarkan narkoba”
Karyo              :”Tidak pak”
Polisi 1            :”Pak Deni,gerebek rumah ini”
Polisi 2            :”Siap Komandan”
          Digerebeklah rumah Guritno dan Ibu Guritno kaget.Seketika itu Ibu Guritno menghanpiri Guritno.Polisi menemukan ½ kg ganja di kamar Guritno.
Polisi 2            :”Komandan,saya menemukan ganja”
Polisi 1            :”Kalian berdua harus ikut kami ke kantor polisi”
              Guritno dan Karyo hanya bisa diam.Sedangkan Ibu Guritno menangis
Aminah           :” Anakku.. kenapa kamu lakukan ini?? Ternyata uang yang kamu punya adalah hasil jual ganja.”
Guritno           :”Maafkan aku ibu,aku begini karena tidak mau ibu kelaparan,aku ingin sekolah”
Aminah           :”Tapi bukan begini caranya. Ibu relakan kamu dibawa polisi nak.supaya kamu jera:
Guritrno          :”Maafkan aku Bu”(menangis)
              Ibu Guritno berlari ke dalam rumah
Guru                :”Nah murid-murid dari masalah Guritno kita dapat hikmah. Kita harus sebisa mungkin mengendalikan diri kita terhadap pengaruh buruk orang lain.Jangan mudah terajak perbuatan tidak baik hanya untuk mendapat uang. Masih banyak cara untuk mendapatkan rezeki.”
Susi                 :”Iya bu .. kasihan juga dengan ibunya,pasti ibunya kecewa”
Adam              :”Iya.. Bu..kita dapat nilai tambah dong?kan kita dah mengungkapkan kejatahatn dari Guritno”
Guru                :”Haduh Nak, Kalau kamu belajarnya bagus pasti ibu kasih nilai tambah”(tertawa)
Susi                 :”Yey Adam ini gimana.. gag ikhlas dong”
Adam              :”Heheu .. Just kidding koq”
          Semua tertawa dan meningglkan rumah Guritno dengan perasaan lega dan membawa pelajaran bahwa jika ingin mendapatkan sesuatu, dapatkan itu dengan cara yang benar. Kendalikan diri dari pengaruh buruk orang lai.
SEKIAN